Senin, 17 Oktober 2016

Cara budidaya timun

Cara budidaya timun




CARA BUDIDAYA LENGKAP BUAH MENTIMUN

1. Syarat Penanaman

Tanaman ini bisa tumbuh didaerah dengan ketinggian 1000 – 1200 mdpl dengan suhu 21 – 17 celcius . media tanam yang paling ideal harus terkena sinar matahari secara langsung . karena tanaman sangt lah butuh sinar mathari yyang mencukupi . tingkat keasaman yang paling cocok pada tanaman ini adalah 6 – 7 pH.

2. Persiapan Lahan

Lahan dan tanah yag paling bagus untuk tanaman ini . tanah harus gembur dengan cara di gemburkan dan di bajak sedalam 20 – 30 cm . setelah itu tanah di buat bedengan dengan  cara :

Buat bedengan antara 1 m dengan tinggi 20 -30 cm
Panjang sesuai lahan anda
Jarak bedengan 20 cm
Buat paret bedengan dengan rapi
Setelah tanah sudah rapi lalu tutup dengan mengunkan plastic
Lubangi bedengan 10 cm
Jarak antara bedengan 40 cm

3. Penanaman Tanaman

Penanaman tanaman yang paling bagus adalah musim hujan , karena musim hujan sangt lah cocok untuk mentimun ini . gunakan bibit yang paling bagus , agar menghasilkan buah yang bagus juga .  penanamana bibit tugal mengunakn manual ataupun otomatis . penanaman satu lubang biasa 2 biji bibit.

4. Perawatan Tanaman

Tahap selanjutnya pemeliharaan tanaman agar pertumbuhan mentimun  dengan baik dan sempurna tanpa kecacatan.  Perawatannya sebagai berikut :

– Penyiraman

Penyiraman ini dilakukan saat berumur 1 – 4 hari , Kemudian sat tanaman memilki batang dan daun pada umur 15 – 20 hari  tanah di jaga kelembapannya dengan baik.

– Pemupukan

Pupuk yang paling bagus di gunakan dalam tanaman ini adalah pupuk organic , Urea , Tsp dan Kcl.

Pupuk orgsnik di berikan saat pengelolahan tanah
Pupuk Urea di berikan sikitar 75 kg/ha di berikan saat mentimun berumur 15 -20 hari
Pupuk Tsp Dan Kcl sekitar 40- 20 kg /ha , di berikan saat waktu tanam

5. Pembasmian Hama Dan Penyakit

Penyakit tanamann ini berupa gelma , hama kepik hijau dan karat daun , cara penangannya sebagai berikut :

Gulma dapat di tangani dengan cara penyemprotan pestisida , dilakukan saat tanam dan saat berbunga pada tanaman.
Kepik dapat di tangani dengancara mengunkan insektisida seperti surecida 20 Ec , Dusban 20 Ec di berikan saat berumur 20 hari
HamaHama ini dapat di basmi dengan  insektisida yang di lakukan satt tanaman mentimun berumur 7 – 8 hari .
Karat Daun Dapat di atasi dengan fungisida dithane M-45 yang di berikan saat berumur tanaman 20 hari .

6. Pacra Panen

Pasca panen ini saat tanaman mentimun berumur 75 hari , panen bisa di lakukan setiap hari dan bertahap . setelah buah mentimun di panen harus di kemas dalam kemasan yang baik karena aagr buah mentimun tidak rusak .

Sumber : fredikurniawan.com

Cara menanam cengkeh

Cara menanam cengkeh



Pertama-tama tanah di areal tanaman harus di gemburkan dan dibersihkan dari rerumputan dan tanaman pengganggu. Kemudian dibuat lubang tanam. Pengerjaan areal tanam dan pembuatan lubang tanam sebaiknya dilakukan bersamaan dengan pembuatan persemaian. Dengan demikian, jika ingin memakai peneduh alam, penanamanya bisa dilakukan 1 tahun sebelum bibit cengkeh ditanam di lapangan.

Lubang tanam sebaiknya disiapkan sejak bulan Juli s/d September dan ditutup pada bulan  Oktober atau November. Maksudnya agar lubang tanam dan tanah galian kena panas dalam waktu yang cukup lama. Apabila ada bekas tunggak atau akar kayu harus dibersihkan supaya tidak mengundang rayap atau jamur akar. Kedalaman lubang kira-kira 1 meter, begitu juga panjang dan lebarnya kira-kira 1 meter.

Jika ada lapisan cadas, harus ditembus, jika perlu kedalaman lubang tanam bisa dibuat lebih dari 1 meter. Penutupan lubang tanam dilakukan pada bulan Oktober atau November dengan mencampurkan pupuk kandang yang telah jadi tanah atau kompos kira-kira 5 blek pada setiap lubang tanam.

Tanah penutuup lubang sebaiknya agak ditinggikan dari permukaan tanah sekitarnya dan dibiarkan turun dengan sendirinya selama ± 1 bulan. Jarak antara lubang tanam minimum 8 x 8 meter, yang ideal 10 x 10 meter. Sebelum bibit ditanam, lubang tanam disemprot dulu dengan obat-obatan anti rayap atau lundi tanah.

Akar tunggang yang bengkok atau patah harus dipotong agar tanaman cengkeh bisa tumbuh dengan sempurna. Bibit lalu dimasukan ke lubang tanam kemudian ditimbun tanah dan dipadatkan. Pembenaman bibit jangan terlalu dalam, tetapi persis pada leher akar. Jika terlalu dalam bisa menyebabkan busuk batang dan mati.

Setelah penanaman bibit usai, sebaiknya segera diberi pelindung buatan (jika tidak ada pelindung alami), yaitu dari bambu yang dianyam dan diberi empat kaki setinggi 1 meter atau lebih sesuai tingginya bibit. Jika tidak ada pelindung, tanaman bisa layu. Penanaman dilakukan pagi hari dan jangan lebih dari jam 10.

Setelah ditanam di areal tanam, tanaman cengkeh harus dipupuk secara teratur. Pemupukan dilakukan dalam intensitas yang cukup, baik memakai pupuk kandang, kompos, maupun pupuk buatan supaya makan gizinya cukup dan tumbuhnya sehat.

Pemupukan harus dilakukan setiap tahun, lebih-lebih untuk tanaman cengkeh yang sudah menghasilkan. Macam dan banyaknya didasarkan pada hasil analisis tanah atau daun cengkeh yang bersangkutan.


Cara Pemeliharaan Tanaman Muda

Pemeliharaan Tanaman cengkeh setelah ditanam sampai umur 4 tahun harus intensif, karena pada usia 1 – 4 tahun ini tanaman bisa disebit fase masa pertumbuhan kritis. Setelah tanaman ditanam di areal tanam berumur 3 bulan, tanah disekitar tanaman mulai digemburkan dengan cara dicangkul.
Jarak tanah yang dicangkul kira-kira 25 cm dari batang. Bersamaan dengan pencangkulan ini, sebaiknya rumput-rumput dan tanaman pengganggu dibersihkan (proses penyiangan), dan peneduk harus betul posisinya.

Jika pucuk tanaman baru telah menyinggung atap peneduh, maka atapnya ditinggikan. Setelah itu, kemudian diikuti dengan pemberian pupuk buatan dengan takaran 25 – 30 gram per pohon, asalkan masih ada hujan.

Penggemburan selanjutnya yang diikuti penyiangan dilakukan pada permulaan musim hujan berikutnya, kemudian diikuti pemupukan dengan dosis yang masih sama. Selain pupuk Urea, bisa juga dipakai pupuk NPK dengan dosis yang sama. Dengan pupuk NPK, tanaman cengkeh lebih tahan panas dan dahn-dahannya lebih kuat.

Setelah pencangkulan, lalu dipersiapkan mulch dan perbaikan peneduh, terutama ketika musim kemarau tiba. Sebaiknya bacterial mulch dari batang pisang yang dipotong sepanjang 1 meter, kemudian dibelah menjadi dua. Setelah itu, diatur berjajar dan merapat pada petakan-petakan sehingga seluruh petakan tertutup. Agar lebih tahan lama, di atas batang-batang pisang tadi sebaiknya diberi rumput-rumput kering.

Bahan mulch tersebut harus diganti atau ditambah atau dibetulkan setiap kali menipis atau rusak. Tebal mulch sebaiknya 20 cm, jadi tanah di bawahnya tetap dingin dan penguapan airnya kecil.
Pada musim kemarau, tanaman harus disiram dengan air memakai pipa-pipa dan mesin pompa. Dalam penyiraman ini harus benar-benar jenuh sehingga tanahnya tidak menjadi panas. Jadi, pada musim kemarau, meskipun disiram, tanaman harus tetap diberi peneduh dan mulch yang tebal.

Jika musim hujan telah datang, maka mulch dan peneduh dapt dibuka. Mulch-nya bisa dijadikan kompos dengan menanamkannya pada sisi luar petakan. Peneduh dibuka agar tanaman cengkehmendapt sinar matahari dalam intensitas yang lebih banyak.
Pada masa ini dilakukan pencangkulan dan penggemburan tanah, juga pemupukan. Perlakuan yang sama terus dilakukan hingga umur tanaman cengkeh mencapai 4 tahun.

Pemeliharaan Tanaman Dewasa

Untuk pemeliharaan Tanaman cengkeh dewasa tetap dititikberatkan pada penggemburan tanah pada petakan, penyiangan, dan pemupukan. Dengan mencangkul tanah akan menjadi gembur, agaknya peresapan zat-zat hara yang dibutuhkan tanaman menjadi lancar, sirkulasi udara dalam tanah pun menjadi baik. Demikian pula dengan proses peresapan air di dalam tanah.

Cara, budidaya, tanaman, cengkeh, menanam, pemeliharaan

Dalam proses pencangkulan (penggemburan), terkada ada akar-akar yang terputus, tetapi hanya sedikit sekali. Akar yang terputus akan segera diganti dengan akar-akar baru yang berccabang. Dengan bertambahnya akar, maka makin intensif pula penyerapan makanannya, sehingga pertumbuhan batang dan daunnya menjadi lebih baik.

Tentu saja cara mencangkul tanah harus cermat dan sistematis, yaitu dimulai dari luar tajuk (kurang lebih ½ meter dari tajuk daun), menuju ke dalam sampai dekat pohon. Tetapi, jangan sampai melukai akar yang besar. Dalamnya pencangkulan kira-kira 30 cm pada bagian luar, makin ke bawah tajuk makin dangkal. Hal ini dilakukan agar tidak melukai atau memotong akar-akar yang besar tersebut.
Tetapi, perlu diingat, pencangkulan jangan sampai terlalu sering dilakukan. Hal ini untuk member kesempatan kepada akar-akar yang terpotong untuk tumbuh kembali dan mencari makanan.

Pencangkulan cukup dilakukan 2 kali setahun, yaitu pada permulaan musim hujan dan pada permulaan musim kemarau.
Pada pohon-pohon yang telah berbunga, jika habis dipanen, tanah di sekitar pohon biasanya menjadi padat karena terinjak-injak. Maka setelah panen pada permulaan musim hujan, tanah perlu digemburkan.

Pemberantasan Hama dan Penyakit
Pada tanaman cengkeh ada beberapa masa kritis dalam perkembangan tanaman cengkeh yang menentukan  mati atau hidupnya dan besar atau kecilnya hasil cengkeh. Masa kritis yang pertama adalah 2-3 tahun setelah cengkeh ditanam di lapangan, yang kedua setelah 8-10 tahun hingga 20 tahun.

Jika kedua masa kritis itu bisa dilewati dengan baik dan selamat, pohon-pohon cengkeh akan dapat hidup melebihi 30-50 tahun. Dalam kondisi optimal, tanaman cengkeh bahkan bisa berumur ratusan tahun.

Dalam masa-masa pertumbuhan dan kehidupannya, sebagaimana pada tanaman-tanaman lainnya, pohon cengkeh tidak luput dari serangan hama dan penyakit.
Agar tanaman cengkeh bisa tumbuh dengan baik, subur, dan berproduksi melimpa, hama dan penyakit yang menyerang tanaman cengkeh harus diantisipasi dan ditangani secara cepat, cermat, dan intensif.
Hama dan penyakit yang menyerang tanaman cengkeh bisa terjadi di areal semai (persemaian) maupun areal tanam (pertanaman)

Di Areal Semai

Hama dan penyakit yang menyerang tanaman cengkeh di areal semai, antara lain: busuk akar dan penyakit daun.

Busuk Akar
Penyakit ini disebabkan oleh beberapa macam cendawan, seperti Pythium, Rhizoctonia, dan Phytopthora.
Menjelang musim kemarau dan kering. Tanaman yang terserang penyakit ini seringkali mati mendadak karena diikuti serangan rayap.

Tanaman tang sakit mudah dicabut karena akar kecil terlepas dari akar tunggang. Kulit akar tunggang sebagian atau seluruhnya hilang karena dimakan rayap sampai ke bagian kayunya.
Penyakit ini dapat dihindari dengan pembuatan bedengan persemaian pada tanah dengan drainase (pengairan) yang baik, menghindarkan penggunaan tanah bersidat alkalis atau pemakaian abu/arang atau pupuk kandang mulch yang belum matang sebagai pupuk di persemaian.

Tanaman-tanaman yang terserang penyakit ini sebaiknya dicabut atau diangkat dengan tanah di sekitarnya, dimasukan kedalam kaleng atau karung (agar tidak berceceran dan menular ke tempat lain), kemudian dikubur dalam-dalam. Tanaman di sekitar yang sakit disiram atau disemprot dengan koperoxzchloride 0,5% (5gram setiap liter air) atau Dithane.

Untuk menghindari serangan rayap, sebaiknya diadakan penyemprotan preventif dua kali setahun dengan endrin atau dieldrin dan sebagainya (konsentrasi 0,3-0,5%), yakni menjelang musim kemarau dan menjelang permulaan musim hujan.
Penyemprotan ditujukan pada tanah, khususnya di sekitar poko batang, agar obat bisa menghalangi rayap yang suka memakan kulit pokok batang.

Penyakit Daun

Penyakit daun disebabkan oleh cendawan Gloeosporium piperatium (becak daun) dan Cylindrocladium quinqeseptatum (busuk daun). Cendawan ini menyerang tanaman cengkeh, baik di areal semai maupun areal tanam sekaligus.
Penyerangan biasanya terjadi pada musim hujan atau pada tempat-tempat peneduh yang terlampau rapat. Tanaman yang cukup mendapatkan unsure K (dalam pupuk NPK) umumnya bebas dari penyakit daun.

Di Areal Tanam

Adapun hama dan penyakit yang menyerang tanaman cengkeh di areal tanam, antara lain:  pucuk busuk, penggerek batang dan ranting, jamur akar, dan rayap.

Pucuk Busuk

Penyakit pucuk busuk disebabkan cendawan Cylindrocladium. Biasanya timbul pada tanaman muda di areal tanam, hal ini sebagai akibat pelukaan pucuk karena gesekan-gesekan pucuk pada atap/acak peneduh yang terlalu rendah.

Pucuk yang busuk harus segera dibuang. Kemudian tanaman cengkeh bagian atasnya disemprot dengan fungisida, seperti koperoxychlorida atau Dithane untuk menghindarkan penularan. Acak/atap peneduh harus segera ditinggikan.

Penggerek Batang dan Ranting

Hama ini mulai timbul bila pohon cengkeh telah berumur 4-8 tahun ke atas, umunya setelah pohon mulai berbunga. Tanda-tandanya: pada sebelah bawah batang atau ranting keluar air kotor dan kayu gerekan dari lubang gerekan.

Pohon cengkeh bisa mati akibat serangan hama penggerek ini, lebih-lebih bila penggerek menggelangi pohon dan merusak bagian kulit dan kayu, sehingga pengangkutan zat-zat hara dan air terganggu. Pemberantasan dapat dilakukan dengan penutupan lubang-lubang yang tampak dengan pasak bamboo yang dibuat sepanjang 10 cm. pasak ini setiap dua minggu sekali harus dipukuli lagi ujungnya agar menutup lubang rapat-rapat.

Bila tersedia, sebelum dipasak, ke dalam lubang dimasukan kapas yang dibasahi dengan paradichloorbenzol atau insektisida sistemik seperti Dimercon 100, untuk mematikan hama penggerek di dalam lubang.

Jamur Akar

Jamur akar menyerang tanaman cengkeh, baik muda maupun dewasa. Gejalanya kadang-kadang tidak tampak samasekali, tetapi tanaman tiba-tiba langsung mati.
Jika tampak, gejalanya antara lain: tanaman yang terkena seluruh perakarannya telah terserang jamur; daunnya kekuning-kuningan dan mulai gugur perlahan-lahan.

Jika ada pohon cengkeh yang terkena jamur akar, sebaiknya tanaman segera didongkel dan dibakar pada lubang pendongkelan, kemudian diberi lubang isolasi-isolasi sampai 3 lapis dan pada bekas dongkelan diberi kapur 10 kg.

Rayap

Rayap kebanyakan menyerang tanaman cengkeh muda yang baru ditanam dan tanaman-tanaman yang kurang sehat. Untuk itu, sebelum bibit dimasukan kelubang tanam, sebaiknya lubang disemprot dulu dengan obat anti rayap atau insektisida, semisal endrin, dildrin W.P, dan lain-lain dengan dosis 1-2%.
Rayap biasanya menyerang kulit akar sampai leher akar dan bila kulit akarnya habis, maka pohon cengkeh akan mati.

Dengan menetahui langkah-langkah cara budidaya tanaman cengkeh dan cara menanam cengkeh sepeti di atas setidaknya kita akan mengurangi resiko-resiko yang tidak kita inginkan dan tidak menutup kemungkinan akan mewujudkan hasil yang baik.


Sumber : bestbudidayatanaman.com

Cara menanam nangka mini dalam pot


Cara menanam nangnka mini dalam pot



A. Sifat-sifat Pohon Nangka Mini

Buah nangka mini dapat dinikmati setelah 4 bulan berbunga atau 1,5 tahun sejak penanaman dilakukan. Bentuk buahnya sama saja seperti buah nangka pada umumya, hanya saja nangka mini lebih kecil. Bobot buah rata-rata hanya 5—7,5 kg, tetapi dapat mencapai 15 kg pada varietas tertentu.

B. Syarat Tumbuh Pohon Nangka Mini

1. Membutuhkan ketinggian tempat 700 m dpl dengan tanah gembur agak berpasir.
2. Curah hujan sekitar 2.500—3.000 mm per tahun.
3. Suhu udara minimum 16—21° C dan maksimum 31—31,5°

C. Memilih Bibit Nangka Mini
Bibit nangka mini bisa diperoleh dari hasil perbanyakan biji dan sambung susu. Namun, dilihat dari produksi buah, bibit hasil perbanyakan dengan cara sambung susu lebih cepat dibandingkan bibit dari perbanyakan biji. Sebagai perbandingan, bibit dari perbanyakan sambung susu dapat berbuah ketika berumur 2—3 tahun. Sementara itu, bibit hasil biji produksi kontinunya bisa diperoleh ketika bibit sudah berumur di atas 5 tahun.

D. Media Tanam Tabulampot Nangka Mini
Media tanam yang digunakan harus porous. Umumnya, campuran media tanam yang digunaan hobiis tabulampot untuk nangka mini adalah tanah subur, pupuk kandang, sekam mentah dengan perbandingan 1 : 2 : 1.

E. Perawatan Harian Tabulampot Nangka Mini

a. Penyiraman
Untuk bibit, penyiraman dilakukan secara teratur satu kali sehari, yakni setiap pagi hari. Namun, jika musim hujan, penyiraman cukup dilakukan empat atau tiga kali sehari.

b. Pemupukan
NPK (15-15-15) dengan dosis 25 gram per tanaman dan KNO3 sebanyak 5 gram per tanaman. Pupuk tersebut diberikan setiap sebulan sekali. Namun, setelah tanaman mulai berbuah, pupuk cukup diberikan 6 bulan sekali.
Pupuk kandang atau kompos sebanyak 5 kg, diberikan 1—2 kali setahun.
Pupuk daun berupa Gandasil D atau Bayfolan setiap dua minggu sampai tanaman berumur 17 bulan.

C. Pemangkasan
Biasanya, pada batang tanaman sering tumbuh tunas-tunas baru. Sebaiknya, tunas-tunas hanya dipilih yang sehat dan kekar, sisanya harus dibuang. Tunas yang tidak produktif jika didiamkan justru dapat mengganggu perkembangan batang pokok. Pemangkasan cabang dimaksudkan untuk mengatur pembuahan, karena bunga betina muncul pada batang utama atau cabang primer. Selain cabang, pemangkasan ranting yang lemah dan rapat sangat dianjurkan. Tujuannya agar sinar matahari tidak terhalangi, sehingga merangsang pembungaan.

F. Merangsang Pembungaan Nangka Mini
perawatan nangka mini
Hentikan penyiraman hingga media kering, sekitar 7 hari. Siram kembali media sembari diberikan 3 sendok makan NPK 16 : 16 : 16. Setelah itu, media dibiarkan mengering kembali. Lakukan perlakuan ini hingga 2—3 kali sampai bunga muncul.
Setelah bunga muncul, lakukan penyiraman setiap hari. Kekurangan air dapat menyebabkan bunga rontok.
Letakkan tanaman di tempat yang terkena sinar matahari langsung.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah melukai, mengebor, atau mengikat batang. Tujuannya untuk menghambat hasil asimilasi daun agar tidak menyebar ke seluruh bagian tanaman, tetapi hanya difokuskan untuk merangsang pembungaan.

G. Penjarangan dan Pembungkusan Buah Nangka Mini
Satu dahan sebaiknya hanya ditumbuhi satu buah nangka. Dengan begitu, buah akan mekar sempurna. Selain itu, buah yang telah dipilih juga langsung dibungkus dengan kertas semen yang sudah dicelupkan ke dalam larutan insektisida atau anyaman daun kelapa. Tindakan ini dapat menghalangi serangan hama, seperti semut, tikus, dan kelelawar.


Sumber : panduanbertanam.blogspot.co.id

Cara menanam pisang dalam pot


Isi pot separuh dengan media tanam, kemudian letakkan anakan pohon pisang pas di tengah. Setelah itu isi pot dengan tanah sampai hampir penuh. Kemudian siram dengan air. Sudah hanya begitu saja, gampang kan..

Cara menanam pisang dalam pot

Pisang yg saya tanam di pot sudah berbuah dan juga ada anakannya.

Pohon pisang gampang bertumbuh dan dengan media tanam yg bagus, pisang akan tumbuh subur. Pohon pisang membutuhkan banyak air, karena itu kita harus rajin menyiram pagi dan sore. Daun-daun tidak perlu dibiarkan banyak, buang saja yg bawah sisakan 6 – 7 pelepah, dengan begitu tanaman akan tetap terlihat rapi dan sehat. Pada saat tiba masa berbuah, pohon pisang yang sehat akan menghasilkan buah yang bagus.

Buah pisang nya lumayan banyak, sekalipun ditanam hanya di pot.

Oh iya.., supaya pot tidak mudah roboh, buat penyangga dari kayu atau bambu atau paralon yang penting cukup kuat untuk menopang agar pot tetap berdiri tegak. Setelah berbuah, kurangi daunnya, tujuannya agar buah bisa tumbuh besar-besar dan juga mengurangi beban atas agar pohon tidak gampang roboh kalau ada angin kencang.

Selamat mencoba.. !! :)

Sumber : lexyleksono.com

Cara membuat tanaman menjadi cepat tumbuh

Menanam bibit pohon memang gampang-gampang susah. Kadang meski kita melakukannya di musim penghujan, bibit tidak tumbuh secara cepat atau bahkan layu. Untuk itu, sobat perlu memperhatikan beberapa hal berikut agar hasil penanaman bibit dapat optimal, yaitu:

Lubang
Buatlah lubang yang cukup untuk menaruh tanah yang bagus sekaligus pupuk yang memadai sehingga batang bibit akan tertanam sempurna, sekaligus dipenuhi nutrisi yang dibutuhkannya. Lubang yang terlalu sempit kadang akan mengganggu dan menghambat tumbuhnya akar yang sebelumnya telah ada di bibit pohon tersebut.

Tanah Penutup
Tanah penutup lubang ini harus sobat cari yang berkualitas bagus, yang umumnya berbentuk gembur. Terlebih jika sobat menanam bibit tersebut di lokasi bebatuan, material yang sebelumnya menutup lubang tidak harus dikembalikan lagi namun dapat sobat ganti dengan tanah lain yang berkualitas lebih bagus.

Pupuk Kandang
Pupuk kandang ini akan sangat berguna untuk mendorong bibit agar tumbuh cepat dan subur. Dengan kealamiahannya, pupuk ini mampu memberikan nutrisi yang dibutuhkan bibit. Bandingkan saja penggunaan pupuk kandang ini dengan pupuk yang murni dari bahan kimia, tentu hasilnya akan berbeda. Selain murah, pupuk kandang juga lebih sehat bagi tumbuhan.

Pelindung Batang
Setelah sobat menguruk dan memberi bibit tanaman tersebut pupuk serta tanah pelindung yang memadai, jangan lupa membentengi bibit tersebut dengan material lain, baik kayu ataupun bambu. Pagar yang baik tentu dapat mencegah bibit terinjak maupun diserang oleh hewan-hewan piaraan.

Perawatan
Untuk perawatan yang baik, sobat harus menyirami secara rutin bibit tanaman tersebut, menyiangi rumbut yang tumbuh di sekelilingnya, serta memberikan pupuk yang tepat. Pantau pula apakah daun-daun dari bibit tanaman yang sobat tanam dalam kondisi sehat atau diserang ulat. Lakukan penyemprotan bila perlu.



Sumber : purwantosp.blogspot.co.id

Cara budidaya gandum

Gandum musim dingin umumnya termasuk golongan tanaman berhari panjang (long day plant), yang tidak mungkin dapat berproduksi di daerah tropis.


Cara budidaya gandum


Tahapan Budidaya Gandum

1. Benih

2. Pengolahan Tanah

3. Pemupukan

4. Penyiangan

5. Perlindungan HPT

6. Suplai Air

7. Panen

8. Perlakuan Pascapanen

1. Benih Gandum, Benih gandum yang baik :

(1) berasal dari malai yang matang pada batang utama,

(2) mempunyai bentuk dan warna yang seragam,

(3) bebas dari hama dan penyakit, dan

(4) mempunyai bobot yang tinggi dan seragam.

• Benih gandum mempunyai masa dormansi yang tidak terlalu lama antara 0 - 4 bulan.

• Sebelum ditebar seyogyanya benih direndam beberapa menit dalam air.

• Kotoran atau biji yang telah rusak, karena beratnya lebih ringan akan terapung. Benih yang telah bersih itu kemudian diuji daya tumbuhnya.


Syarat benih gandum bersertifikat :

(1) kemurnian benih mini-mal 98 %,
(2) campuran benih varietas lain maksimal 0,2 %,
(3) biji gulma maksimal 0,1 %,
(4) kotoran maksimal 2 %,
(5) daya tumbuh minimal 80 %
(6) kadar air mak-simal 13 %

Sebelum benih ditanam, sebaiknya diberi perlakuan benih terlebih dahulu, untuk mencegah kerusakan dan serangan hama-penyakit, baik yang berasal dari dalam tanah atau dari benih itu sendiri.

Fungisida yang dapat digunakan antara lain Ceresan.
Banyaknya benih per lubang tergantung dari daya tumbuh benih. Benih yang berdaya tumbuh 95 % cukup dua butir per lubang.

Untuk jarak tanam 20 x 10 cm diperlukan 30 kg benih/ha.
Benih yang berdaya tumbuh kurang dari 95 persen sebaiknya lebih dari dua butir per lubang atau 35 kg benih/ha.
Kelembaban tanah selama perkecambahan dipertahankan pada RH tanah mendekati kapasitas lapang.

2. Pengolahan Tanah

• Pengolahan tanah untuk tanaman gandum hampir sama dengan pengolahan tanah untuk padi gogo dan palawija lainnya (jagung, sorgum, kedele), yaitu antara lain agar tanah mempunyai aerasi yang baik.

• Jika tanah itu sebelumnya bera, pengolahan tanah dilakukan dua kali.

• Pencangkulan/pembajakan pertama yaitu untuk menggemburkan tanah dan membasmi gulma.

• Pengolahan kedua dilakukan seminggu kemudian, untuk lebih menggemburkan tanah, meratakan dan memberantas gulma yang tumbuh kemudian.

• Di samping itu dapat sekaligus membenamkan pupuk organik bagi tanah yang memerlukannya.

• Biarkan tanah garapan selama 7 - 10 hari, untuk memberikan kesempatan agar bahan organik yang dibenamkan mulai melapuk.

• Jika tidak turun hujan, perlu ada suplai air untuk mempermudah benih berkecambah.

• Jika sebelumnya ada tanaman lain, maka dapat dipertimbangkan pengolahan tanah secara minim (minimum tillage).

• Jarak tanam bermacam-macam, ukurannya tergantung dari tingkat kesuburan tanah dan varietas (varietas yang kanopinya lebar, memerlukan jarak tanam lebih besar daripada yang kanopinya lebih kecil).

• Jarak tanam pada tanah yang subur bisa lebih dipersempit, demikian pula jarak tanam pada musim kemarau lebih sempit dari pada musim hujan.

• Ukurannya 20 x 10 cm, 25 x 10 cm, 25 x 5 cm atau 30 x 10 cm.
• Jarak tanam sedang diteliti : jarak tanam larikan, dengan jarak antar larikan 30 cm.

3. Pemupukan

• Pemberian pupuk dasar dan pupuk pertama dapat dilakukan sebelum tanam atau pada waktu tanam.

• Biasanya yang dipakai sebagai pupuk pertama adalah pupuk anorganik : P2O5 dan K2O dan sebagian pupuk N.

• Pemupukan N sebaiknya dilakukan dalam 2 - 3 kali.
• Pemupukan yang efektif ditentukan oleh dosis, waktu,cara dan jenis pupuk (N, P dan K dapat diberikan dalam bentuk pupuk tunggal atau pupuk majemuk).

• Cara pemupukan dibenamkan ke dalam tanah atau diaduk merata dengan tanah.

• Dosis pemupukan ditentukan oleh jumlah hara tersebut yang tersedia dalam tanah. Biasanya digunakan 20 ton pupuk organik/ha (apabila sebelumnya tidak dilakukan pemupukan pupuk organik untuk penanaman sayuran gunung), 120 kg N/ha, 45-90 kg/ha, P2O5 dan 30-60 kg K2O /ha.

• Pemupukan P dan K diberikan pada larikan di antara barisan benih atau dalam lubang di samping kiri dan kanan benih.

• Sepertiga bagian N diberikan bersama dengan P dan K (dalam bentuk pupuk majemuk NPK), pada waktu tanam di mana kecambah muncul di atas tanah 4-5 hari setelah tanam.

• N yang dipergunakan saat ini adalah untuk merangsang perakaran dan pertumbuhan vegetatif. Sepertiga bagian lagi N diberikan pada saat bertunas, sekitar 25-30 hari setelah tanam, untuk merangsang pertunasan yang dapat menjadi tunas produktif.

• Dengan pengaturan jarak tanam, jumlah tunas per rumpun diusahakan jangan terlalu banyak, sekira 10-20 tunas produktif.

• Sepertiga bagian dosis N sisanya diberikan ketika tanaman membentuk primordia bunga, untuk mendorong pembentukan malai, butir gandum dan peningkatan kadar protein gandum yang dapat membentuk gluten (diperlukan untuk membuat roti yangbaik).

• Pemupukan N susulan diberikan dengan cara digarit  dalam larikan atau pada lubang di antara tanaman.


4. Penyiangan

• Gulma merupakan masalah yang penting bagi tanaman gandum dan tanaman mesofit lainnya, bersaing dengan tanaman gandum dalam hal penyerapan air, cahaya dan unsur hara, dapat juga merupakan tumbuh-tumbuhan inang bagi berkembangnya hama dan penyakit.

• Jenis gulma yang banyak terdapat di pertanaman gandum di Lembang dan Pacet (Pangalengan) : Oxalis coinculata, Centela asiatica, Imperata cylindrica, Mimosa invisa, Paspalum notatum, Sida rhombifolia, Ricinus communis, Ageratum conyzoides, Euphorbia esula, Agropyron repens, Amaranthus retroflexus, dan Polygonum convolvulus.
• Gulma jenis berdaun lebar dapat diberantas dengan herbisida 2,4 D dan MEPA, jenis berdaun sempit dengan Dalapon, Diallate dan Barban.

• Pemberantasan secara kultur teknik dapat dilakukan dengan sistem tanaman sela, menanam jenis leguminosa di antara barisan tanaman gandum.

• Penyiangan dapat dilakukan 2-3 kali tergantung banyaknya populasi gulma.

• Penyiangan pertama dilakukan setelah tanaman gandum berumur satu bulan. Pada saat ini, perakaran gandum sudak cukup kuat apabila terjadi kerusakan akar pada saat penyiangan dan populasi gulma sudah cukup tinggi.
• Penyiangan kedua dilakukan sekira tiga minggu kemudian, penyiangan selanjutnya tergantung banyaknya dan tingginya populasi gulma.

• Sampai sekarang, petani penghasil tanaman pangan di Indonesia, masih belum menggunakan herbisida untuk memberantas gulma, umumnya penyiangan dilakukan dengan tangan saja (handweeding).

5. Perlindungan Hama/penyakit

• Pencegahan hama dan penyakit di lapangan paling baikdengan menanam varietas gandum yang mempunyaiketahanan (resistensi) horizontal, jika terjadi seranganhama atau penyakit.

• Penyemprotan dengan insektisida/fungisida merupakancara yang paling praktis. Insektisida dapat bersifat racunperut, kontak, sistemik dan fumigan (gas).

• Racun perut efektif untuk membe-rantas serangga atauulat pemakan organ tanaman di bagian atas, misalnyaulat batang, ulat daun dan walangsangit.

• Contoh insektisida tersebut ialah Phosvel danAgrothion.

• Pestisida kontak sangat baik untuk serangga yangkurang lincah, misalnya tungau, kepik hijau, kumbang,kutu daun dan batang. Contoh insektisidanya yaituSevin, Meptox dan lainnya.

• Pestisida sistemik adalah racun yang dapat masuk kedalam jaringan tanaman. sangat baik untuk seranggapengisap cairan tanaman, misalnya hama penggerek,wereng, kepinding tanah.

• Contohnya antara lain Diazinon, Phosphamidon,Fenitrothion, Gama BHC 6G, Agrocida, Sandoz 5G, Sevidal 8-8G.

• Konsentrasi yang berupa cairan dosis umum adalah 2cc/L, dengan pemakaian cairan tidak lebih dari 1000L/ha dalam sekali pemakaian, sedangkan yang berupagranula tidak melebibi 50 kg/ha.

• Fumigan misalnya Nogos meracuni pernafasanserangga.

• Pemberantasan hama dan penyakit dengan cara kulturteknis sering dilakukan petani secara tidak sengaja, yaitudengan mengolah tanah, sistem rotasi tanaman danpenyiangan gulma, serta menanam varietas yang tahanterhadap hama dan penyakit utama.

• Pemakaian pestisida yang efektif harus memperhatikanharga pestisida yang relatif mahal dan kondisi cuacapada waktu pemakaian.

• Fungisida yang banyak digunakan yaitu Dithane M45. Bakterisida belum banyak dikenal oleh petani diIndonesia.

• Pencegahan hama dan penyakit dilakukan denganpenyemprotan insektisida dan fungisida seminggu sekalidengan pemakaian yang bergiliran.

• Untuk mencegah serangan nematoda yang terdapatdalam tanah (terutama pada waktu musim hujan),terlebih dahulu tanah diberi perlakuan dengan Furadan3G, dengan dosis 25-30 kg/ha.

• Pada tanah yang populasinya tinggi pemberian Furadandapat diberikan 2-3 kali selama masa pertumbuhangandum, yaitu pada waktu tanam, masa bertunas danmasa reproduktif.

• Cara pemberiannya dengan disebar di atas permukaantanah atau dicampur bersama pupuk.

6. Suplai Air

• Air diperlukan dari sejak fase perkecambahan sampaifase matang susu, dengan jumlah dan distribusi yangmerata.
• Pada fase masak kuning sampai panen, tidak diperlukantambahan air, bahkan cuaca cerah dan panas dapamempercepat pematangan.
• Kebutuhan air nyata (actual water requirement) untukgandum berada di atas kebutuhan untuk jagung dansorgum, tetapi di bawah kebutuhan untuk padi.
• Menurut hasil percobaan selama tiga tahun di AkronColorado (Bear, 1959), kebutuhan air nyata untukjagung, 0,2576 m3 untuk setiap produksi bahan kering.
• Apabila ini dijadikan standar, maka kebutuhan untukgandum 140 persen, padi 190 persen dan sorgum 90persen.
• Kebutuhan air bagi tanaman adalah petunjuk untukmenentukan jumlah air yang diperlukan selamapertumbuhan, yaitu untuk pembentukan jaringantanaman selama fase vegetatif, transpirasi dan evaporasi.
• Jumlah air yang diperlukan oleh tanaman yang sebenar-nya (nyata) diketahui dari hasil percobaan.

• Jumlah air yang diperlukan tanaman dengan perkiraan/perhitungan dari teori dan data yang ada bervariasitergantung jenis tanaman, tanah dan iklim.
• Menurut Schlehuber dan Tucker (1967), percobaan diKansas menyatakan bahwa kebutuhan air relatif untukgandum sekitar 330-392 mm, barley 333-366 mm,jagung 602-691 mm, alfalfa 732-927 mm dan padi 700-900 mm.

• Ternyata gandum dan barley merupakan tanaman yangpaling sedikit memerlukan air secara relatif.

7. Panen

• Apabila 80 % dari rumpun telah bermalai, jerami,batang dan daun mengering dan menguning.

• Jika 20 % dari bagian malai telah matang penuh, dimana butir gandum telah cukup keras apabila dipijittangan, maka gandum sudah waktunya untuk dipanen.

• Saat panen sangat ditentukan oleh tingkat pematangandan cuaca. Gandum yang terlalu matang cenderunguntuk rebah dan rontok.

• Curah hujan, kelembaban dan suhu udara terlalu dinginatau panas sering menghambat dan menurunkan hasilpanen.

• Tingkat pematangan menentukan hasil gandum.

• Dalam periode 14 tahun, di Nebraska menurutSchlehuber dan Tucker (1967) : gandum yang dipanenpada kadar air 50,1 % (matang susu) hasilnya sekitar976,5 kg/ha, pada kadar air 43,1 % (matang kuning)1242 kg/ha dan pada kadar air 25,2 % (matang penuh)sebanyak 1381,5 kg/ha, dengan kadar protein gandummasing-masing 12,4 %, 12,8 % dan 13,1 %.

• Panen gandum yang ditangguhkan melebihi dari satuminggu akan menurunkan bobot butir gandum. Untukmenguji tingkat kekeringan malai, di lapangandilakukan dengan jari tangan. Apabila butir-butirgandum lepas ketika digosok dengan tangan dan porosmalainya mudah patah, maka kadar air gandum cukupuntuk dipanen.

• Komponen produksi gandum sama dengan padi yaitujumlah malai per satuan luas tanah, jumlah butir isi permalai dan bobot rata-rata butir gandum.

• Panen di Amerika dan negara lainnya dilakukan denganmempergunakan mesin ”combine", di Indonesia padaumumnya dilakukan dengan ani-ani atau sabit.

• Batang gandum dipotong sekira 30 cm dari ujung malai,agar malai gandum mudah diikat dan dirontokkandengan diirik, atau diinjak-injak dengan kaki, ataudipukulkan pada kisi-kisi kawat.

• Malai gandum yang baru dipanen, perlu dikeringkandahulu, dijemur di bawah panas matahari sampai malaimudah dirontokkan (dijemur 1-2 hari berturut-turut).

• Butir gandum yang telah dirontokkan perlu dikeringkanlagi, sampai kadar air paling besar 14 %, tergantung darikeperluannya.
• Gandum yang disimpan di tempat lembab dan dalamruangan yang panas, kwalitasnya akan cepat menurun.

8. Perlakuan pascapanen

• Butir gandum yang digiling di pabrik harus memenuhipengujian mutu gandum yang meliputi beberapakarateristik.
• Pengujian-pengujian :

• Pengujian-pengujian tersebut adalah sebagai berikut:

(1) uji berat merupakan pengukuran berat per unitvolume butir gandum. Hasil uji berat yang rendahmenyebabkan kualitas butir dan tepung yang rendah,syarat minimum adalah 73 kg per hektoliter.

(2) Uji kotoran, yaitu pemisahan butir-butir gandum daribenda-benda asing, biji gandum yang berkerut danyang pecah (broken wheatng pecah (broken wheat). Benda tersebut terbawasewaktu proses panen, perontokkan danpenyimpanan. Syarat maksimum adalah 0,1-0,5 %
(3) Uji kadar air butir gandum syarat maksimum 12,5%, baik untuk gandum keras maupun gandum lunak.Gandum yang disimpan pada kadar air yang tinggi akancepat berkecambah dan mudah terserang jamur,menyebabkan naiknya kadar maltose dalam bijigandum, yang menjadikan rendahnya tepung.
Kadar maltose yang terlalu tinggi (lebih dari satupersen) akan menyebabkan sifat gluten yanglembek.

Sebaliknya kadar air yang terlalu rendah memberikankerusakan fisik butir gandum yang tinggi padawaktu digiling sehingga mengurangi berat.

(4) Uji kemurnian butir dari campuran tanaman lainminimal 99,6 %.
(5) Uji (bobot) dari 1000 butir. Dikehendaki bobot 1000butir sekitar 28-40 gram.
(6) Uji keseragaman ukuran dan bentuk biji gandum.
(7) Uji kadar serat dan kadar abu. Persyaratannya adalahserat 2-2,7 %, dan abu 1,4-2 %.
(8) Uji Rendemen tepung sekira 85 %.
(9) Uji kadar protein butir gandum syaratnya adalah 6-20 %.

(10) Menghasilkan tepung dengan daya isap terhadap air52-60 %, merupakan karateristik yang sangatpenting bagi para konsumen tepung terigu.

• Penyakit dan hama gudang yang menyerang padaumumnya adalah cendawan dan insekta.

• Serangan cendawan selama pertumbuhan di lapangan(Alternaria, Fusarium dan Helminthosporium) yangberasal atau terbawa biji, tidak akan terbawa digudang penyimpanan yang suhu udaranya sangatrendah.

• Faktor suhu udara, kelembaban dan lamanyapenyimpanan sangat menentukan serangan cendawandi gudang.
• Kadar air gandum 13 % (maksimal) menentukanberapa lama gandum tahan disimpan dengan aman,karena semakin lama gandum disimpan kadar airnyaakan bertambah.
• Pada suhu 5 – 10 °C pertumbuhan cendawan sangatlambat, sedangkan pada suhu 26,7 - 32,2 °Cpertumbuhannya sangat cepat.
• Gandum yang disimpan hanya beberapa minggusebelum digiling dapat disimpan pada kadar air yangagak tinggi (lebih dari 13 %), dengan suhupenyimpanan yang agak tinggi pula daripada suhupenyimpanan untuk berbulan-bulan lamanya.

• Serangan hama gudang pada umumnya menentukantingkat kualitas dan nilai gizi gandum yang disimpan.

Beberapa hama utama yang sangat merugikan yaitu:
• Sithopilus oryzae, S. granarium,
• Rhizopertha,
• Orizaphylus surinaemensis,
• Tenebroides mau-ritanicus,
• Tribolium confusum, T. castaneum,
• Cryptolestes pusillus C. perrugineus,
• Trogoderma granarium,
• Sitotroga cerealella.
• Udara gudang yang sejuk, biji gandum yang keringdan bebas dari tepung gandum atau biji yang rusakmerupakan kondisi yang tidak cocok untukberkembangnya hama gudang.
• Kelembaban gudang di bawah 15 % dapat menekanpenyerangan hama (kutu-kutu biji gandum).
• Pencegahan butir gandum yang disebabkan oleh hamaatau kerusakan fisik di gudang, dapat diatasi apabiladiperhitungkan pengelolaan, kebersihan danpencegahan secara kimiawi.


Sumber : teknologi--tepat-guna.blogspot.co.id

Cara budidaya matoa

Matoa Buah Asli Khas Papua

Pohon matoa sangat mudah dijumpai. Pohon ini sebenarnya berasal dari Papua karena merupakan tanaman khas yang menjadi identitas flora bagi daerah tersebut. Pohon mempunyai ketinggian kurang lebih sekitar 50 meter.

Buah matoa berbentuk bulat dan sedikit melonjong dengan ukurannya yang tidak terlalu besar. Buah matoa memiliki warna coklat kehitaman.bentuknya yang mirip dengan telur puyuh ini sangat mudah dikenali. Kulitnya licin dan mempunyai bau yang manis.

Kandungan Pada Matoa

Tanaman ini memiliki banyak kandungan didalamnya. Matoa sangat cocok bagi Anda yang menggemari buah-buahan untuk dapat bercocok tanam dengan buah unik ini. Pada kulit buah terdapat tanin dan juga saponin. Pada biji mengandung adanya lemak dan polifenol.

Sedangkan, pada daun terdapat juga tanin dan saponin yang mempunyai kandungan sama dengan kulit buah. Pada kulit batang terdapat lebih banyak kandungan didalamnya seperti flavonida, zat besi, dan pectic substance. Pada buahnya terdapat berbagai macam vitamin yang menjadi kelebihan buah ini.

Masa Tanam Matoa

Kelebihan kandungan didalam buah menjadikan matoa sebagai salah satu tanaman yang sangat menarik untuk dibudidayakan. Terlebih, cara budidaya matoa yang sangat mudah dan tidak memerlukan banyak hal. Tanaman ini juga dapat tumbuh di mana saja.

Masa penanaman matoa memiliki waktu yang cukup panjang untuk bisa mendapatkan buahnya. Beberapa orang memerlukan waktu sampai hampir sekitar beberapa tahun. Tumbuhan ini tumbuh memanjang ke atas dan untuk mendapatkan bagian cabang matoa tentu kita harus memotong pada bagian atasnya.

Pohon matoa dapat berbuah dua kali. Biasanya pohon matoa akan berbuah pada saat hari raya idul fitri dan kedua sekitar 3 bulan setelah matoa berbuah pertama kali. Namun, hasil buah yang di dapat jauh lebih sedikit dari yang pertama. Pohon ini terhitung musiman.

Dua Cara Teknik Budidaya Matoa

Dalam teknik budidayanya, pohon matoa dapat dikembangkan dengan dua cara, yaitu secara generatif dan vegetatif. Cara generatif yaitu dengan cara menanam biji, sedangkan cara vegetatif yaitu dengan pencangkokan.

Pemindahan bibit dari persemaian harus diperhatikan dan dilakukan secara hati-hati. Bibit matoa sangat peka apabila ada perubahan lingkungan. Terutama pada bagian akar matoa. Sebaiknya perpindahan bibit tidak dilakukan dengan cara mencabut. Hal ini dapat merusak laju perkembangan bibit.

Polibag Baik untuk Budidaya

Menggunakan polibag sangatlah dianjurkan dalam cara menanam tanaman matoa tersebut. Dengan menggunakan polibag, akan jauh lebih memudahkan untuk proses pemindahan bibit. Buatlah persemaian yang teratur didalam pembibitan buah tersebut.

Cara tanam matoa tersebut sebaiknya menggunakan pupuk organik, pupuk SP, pupuk urea dan kapur yang sangat baik untuk pertumbuhan bibit matoa. Semua pupuk tdan tanaman galian tersebut dapat dicampur menjadi satu.

Cara Pemeliharaan Matoa

Cara memelihara buah matoa di atas pohon juga sangatlah mudah. Ketika buah sudah mulai berbunga, ini menandakan bahwa bunga dapat dimakan dalam jangka waktu 2 bulan setelahnya. Jangan menggunakan plastik untuk menutupinya dari hama.

Dengan menutupi buah menggunakan plastik, ini tidak akan membantu buah cepat matang, justru sebaliknya, buah akan lebih mudah busuk. Tutupi buah sebaiknya menggunakan jaring. Tanaman ini sangat cocok bagi Anda yang juga tertarik pada bisnis kuliner, karena matoa bisa menjadi salah satu investasi yang baik.
Cara budidaya matoa


Sumber : 1001budidaya.com